Sumber: https://images.app.goo.gl/ecivFUB6o1QRSLVP8
Mungkinkah manusia hidup tanpa masalah? Jawabnya, tidak seorangpun terbebas dari masalah. Allah 'Azza wa jallatelah menciptakan dunia ini sebagai daarul bala' wal mashaaib yaitu negeri ujian dan mushibah. Maka, jangan pernah berfikir bahwa masalah adalah bencana ataupun malapetaka. Sebab, pola pikir tersebut terkesan berlebihan dan sedemikian didramatisir. Perspektif seperti ini bisa berpengaruh signifikan terhadap munculnya sikap pesimis dan putus asa serta lahirnya tindakan negatif-destruktif.
Kata bijak berbunyi:
"Successfulness don't come to us, but we mush
fetch it"
"Kesuksesan tidak datang kepada kita, melainkan kitalah yang harus menjemputnya,"
Tak seorangpun menghendaki kegagalan, namun jangan pernah takut jika suatu saat ia datang menghadang. Sebab, kegagalan adalah guru terbaik yang akan mendidik dan mendewasakan kita. Dengan kegagalan, Allah ingin mengajarkan pada manusia agar mampu melihat sisi kelemahan, menemukan celah kekurangan serta bercerita tentang indahnya sebuah perjuangan dan pengorbanan. Karenanya, setelah gagal mereka dituntut bisa tampil lebih kuat dengan suntikan energy baru dan semakin percaya diri dalam menapaki perjalanan pada etape berikutnya.
"Tapi, sang juara adalah yang terjatuh, namun dirinya bisa bangkit dan berlari sampai finish."
Bersikaplah obyektif pada kehidupan! Sebab, "Tidaklah semua yang diharapkan manusia itu bisa tercapai. Sesungguhnya tidak selamanya angin bertiup, searah dengan perahu berlayar." 190
Tetap semangat, karena sekeras-kerasnya batu akan bisa berlubang dengan tetesan air kecil dalam proses yang panjang.
Tags:
motivator