Energy Cinta

 

Sumber: https://images.app.goo.gl/E6PVQB1QFEKGYCoY7

Orang sehat adalah mereka yang didalam jiwanya punya semangat untuk selalu memberi. Sebaliknya, barangsiapa yang dalam jiwanya dipenuhi dengan semangat meminta, maka pastikan bahwa dia termasuk orang yang sakit. Untuk bisa memberi, seseorang harus memiliki sesuatu dalam hidupnya. Namun demikian, memberi tidak ada hubungannya dengan miskin dan kaya. Sebab, harta benda bukanlah satu-satunya kebutuhan hidup manusia.

Cinta Allah 'Azza wa jalla adalah cinta yang tiada bertepi. Tanpa menunggu diminta, Allah yang mentransfer energy cinta kepada hamba-Nya. Lihatlah, bagaimana kedua orang tua mencurahkan segenap perhatiannya untuk masa depan putra putrinya. Ingatlah, bagaimana bapak ibu guru dengan dedikasi yang tinggi mendidik para murid-muridnya? Perhatikanlah, betapa handai taulan, tetangga dan sahabat tak pernah berhenti memberi perhatian, bantuan dan kasih sayang kepada orang-orang yang ada disekitarnya.

Tidak cukup sampai disitu, Lihatlah bagaimana aneka ragam binatang bisa menghibur kesedihan? Bagaimana indahnya bunga-bunga dihalaman mampu mengobati kegelisahan? Bagaimana gemericiknya air, sejuknya udara pagi, hangatnya sinar mentari, kilauan cahaya bintang dan teduhnya sinar rembulan bisa menjadi sumber kedamaian dan ketentraman.

Energy cinta itu tidak selamanya terucap dengan kata-kata, tapi getaran itu tetap tertangkap melalui keberadaan mereka dalam mewarnai hari-hari kita. Inilah hakikat energy cinta yang keberadaan dan pengaruhnya dalam hidup tak tergantikan oleh harta benda. Jika demikian, sudah sewajarnya jika kita membalas semua cinta itu dengan energi yang sama.

Satu yang harus diingat bahwa:

"Di alam ini berlaku hukum kekekalan energi. Setiap energi yang kita keluarkan tidak akan pernah hilang menguap begitu saja. Energi itu pasti akan kembali kepada kita, terkadang setelah bertransformasi ke dalam bentuk yang lain.